Teori Gestalt
Teori Gestalt
a. Pengertian Teori gestalt
Teori gestalt adalah
terapi eksistensial yang berlandaskan premis, bahwa individu harus menemukan
caranya sendiri dalam hidup dan menerima tanggung jawab pribadi jika individu
ingin mencapai kedewasaan. Teori ini disebut juga experiental, di mana konseli
merasakan apa yang mereka rasakan, pikirkan dan lakukan pada saat konseli
berinteraksi dengan orang lain.
b. Sejarah Teori Gestalt
Sejarah pendekatan
gestalt diawali sejak tahun 1926 ketika perls mendapatkan gelar Medical Doctor
(M.D.) pergi ke Frankfurt-am-Main dan menjadi assistant Kurt Goldstein di
the Institute for Brain Damaged Soldiers. Disinilah Perls bekerja sama dengan
Prof. Goldstein dan Adhemar Gelb.
Walaupun pada awalnya
Perls adalah seorang psikoanalisis, ia mengkritik teori psikoanalisis Freud.
Pertama, teori psikoanalisis bersifat mekanistik sedangkan Gestalt melihat
manusia secara holostik.
c. Konsep Dasar Pendekatan Gestalt
Sasaran utama Gestalt
adalah pencapaian kesadaran. Menurut buku M.A Subandi, kesadaran meliputi :
·
Kesadaran akan efektif apabila didasarkan pada dan disemangati oleh
kebutuhan yang ada pada saat ini yang dirasakan oleh individu
·
Kesadaran tidak komplit tanpa pengertian langsung tentang kenyataan suatu
situasi dan bagaimana seseorang berada di dalam situasi tersebut
·
Kesadaran selalu ada di sini dan saat ini.
d. Tujuan Konseling
Tujuan Konseling
gestalt adalah menciptakan eksperimen dengan konseli untuk membantu konseli ;
·
Mencapai kesadaran atas apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka
melakukannya. Kesadaran itu termasuk di dalamnya, insight, penerimaan diri,
pengetahuan tentang lingkungan, tanggung jawab terhadap pilihannya
·
Kemampuan untuk melakukan kontak dengan orang lain
·
Memiliki kemampuan mengenali, menerima dan mengekspresikan perasaan,
pikiran dan keyakinan dirinya.
e. Peran dan Fungsi Konselor
Dalam proses
konseling Gestalt, konselor memiliki peran dan fungsi yang unik, yaitu :
·
Konselor memfouskan pada perasaan, kesadaran, bahasa tubuh, hambatan
energy, dan hambatan untuk mencapai kesadaran yang ada pada konseli
·
Konselor adalah artistic participant yang memiliki peranan dalam
menciptakan hidup baru konseli
·
Konselor berperan sebagai projection screen
·
Konselor harus dapat membaca dan menginterpretasi bentuk – bentuk bahasa
yang dilontarkan konseli
f. Teknik – Teknik Konseling
Terdapat beberapa
teknik – teknik yang dapat dilakukan adlah sebagai berikut ;
- · Kursi Kosong (Empty Chair)
- · Topdog versus Underdog
- · Membuat serial (Making the rounds)
- · Saya bertanggung jawab atas…
- · Bermain Proyeksi (Playing Projection)
- · Pembalikan (reversal Technique)
- · Latihan Gladiresik (The Rehearsal Experiment)
- · Latihan Melebih – lebihkan (the Exaggeration Experiment)
- · Tetap pada Perasaan (staying with feeling)
- Bahasa “saya”
No comments