Teori Realitas
Teori Realitas
a. Pengertian Teori Ralitas
Teori realitas
dikembangkan oleh William Glasser, seorang psikolog dari California. Ciri yang
sangat khas dari teori ini adalah tidak terpaku pada kejadian – kejadian masa
lalu, tetapi mendorong konseli untuk menghadapi realitas. Teori ini juga tidak
member perhatian pada motif – motif bawah sadar sebagaimana pandangan kaum
psikoanalisis. Akan tetai, lebbih menekankan pada pengubahan tingkah laku yang
lebih bertanggung jawab dengan merencanakan dan melakukan tindakan – tindakan
tersebut.
b. Sejarah Teori Realitas
Glasser menggunakan
istilah reality therapy pada Aprl 1964 pada manuskrip yang berjudul Reality
Therapy : A Realistic Approach the Young Offender.Tulisan tersebut diterbitkan
pada tahun 1965 dengan judul Rality Therapy. Pada tahun 1968 Glasser mendirikan
the Institute for Reality Therapy di Los Angeles.
c. Konsep dasar Teori Realitas
Padadasarnya setiap individu
terdorong untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, di mana kebutuhan bersifat
universal pada semua individu, sementara keinginan bersifat unik bagi setiap
individu.
Ketika seseorang
berhasil memenuhi kebutuhannya, menurut Glasser orang tersebut mencapai
identitas sukses. Pencapaian identitas sukses ini terkait pada konsep 3R, yaitu
keadaan di mana individu dapat menerima kondisi yang dihadapinya. Konsep
tersebut adalah responsibility (tanggungjawab), Reality (kenyataan),
Right (kebenaran).
d. Tujuan Konseling
Layanan Konseling ini
bertujuan untuk membantu konseli mencapai identitas berhasil. Konseli yang
mengetahui identitasnya, akan mengetahui langkah – langkah apa yang akan ia
lakukan di masa yang kan dating dengan segala konsekuensinya. Bersama – sama
konselor, konseli dihadapkan kembali pada kenyataan hidup, sehingga dapat
memahami dan mampu menhadapi realitas.
e. Peran dan fungsi Konselor
Fungsi konselor dalam
pendekatan realitas adalah melibatkan diri dengan konseli, bersikap direktif
dan didaktik, yaitu berperan seperti guru yang mengarahkan dan dapat saja
mengkonfrontasi, sehingga konseli mampu menghadapi kenyataan. Di sini, terapis
sebagai fasilitator yang membantu konseli agar bisa menilai tingkah lakunya
sendiri secara realistis.
f. Teknik – Teknik Realitas
Adapun focus utama
teknik realitas adalah mengembangkan kekuatan potensi klien untuk mencapai
keberhasilannya dalam hidup. Menurut corey (2009), teknik – teknik yang dapat
dilakukan berupa :
§ Terlibat
dalam permainan peran dengan klien
§ Menggunakan
humor
§ Memfrontasikan
klien dan menolak alas an apapun dari klien
§ Membantu
klien merumuskan rencana tindakan secara spesifik
§ Bertindak
sebagai guru/model
§ Memasang
batas – batas dan menyusun situasi terapi
§ Menggunakan
terapi kejutan verbal atau sarkasme yang layak untuk mengonfrontasikan klien
dengan tingkah lakunya yang tidak realistis
§ Melibatkan
diri dengan klien untuk mencari kehidupan yang lebih efektif
Bagi referensi bukunya dong kalo boleh
ReplyDeleteBoleh bagi referensi bukunya ga ka?
ReplyDeleteMantap
ReplyDelete