Teori Rational-Emotive Behavior Therapy
Teori
Rational-Emotive Behavior Therapy
a. Pengertian Rational-Emotive
Behaviot Therapy (REBT)
Teori
Rational-Emotive Behaviot Therapy (REBT) adalah teori behavior kognitif yang
menekankan pada keterkaitan anatara perasaan, tingkah laku dan pikiran. Teori
Rational-Emotive Behaviot Therapy (REBT) dikembangkan oleh Albert Ellis melalui
beberapa tahapan. Pandangan dasar teori ini tentang manusia adalah bahwa
individu memiliki tendensi untuk berpikir irasional yang salah satunya didapat
melalui belajar social. Disamping itu, individu juga memiliki kapasitas untuk
belajar kembali untuk berpikir rasional. Pendekatan ini bertujuan untuk mengajak
individu untuk mengubah pikiran – pikiran irasionalnya ke pikiran yang rasional
melalui teori GABCDE.
b. Sejarah Rational-Emotive Behaviot
Therapy (REBT)
Pada awalnya teori
ini disebut Rational Therapy (RT), kemudian Ellis mengubahnya menjadi
Rational-Emotive (RET) pada tahun 1961. Pada tahun 1993, dalam Newsletter yang
dikeluarkan oleh the Institute for Rational Emotive Therapy, Ellis mengumumkan
bahwa ia mengganti nama Rational Emotive Therapy menjadi Rational-Emotive
Behaviot Therapy (REBT).
Menurut Ellis,
rasionalitas individu bergantung pada penilaian individu berdasarkan keinginan
atau pilihannya atau berdasarkan emosi dan perasaannya. Ellis memperkenalkan
kata behavior (tingkah laku) pada teori Rational-Emotive Behaviot Therapy
(REBT) dengan alas an bahwa tingkah laku sangat terkait dengan emosi dan
perasaan.
c. Konsep Dasar
- Asumsi Dasar
Ellis mengatakan
bahwa beberapa asumsi dasar REBT yang dapat dikategorisasiakn pada beberapa
postulat, antara lain :
o Pikiran,
perasaan dan tingkah laku secara berkesinambungan saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain
o Gangguan
emosional disebabkan oleh factor biologi dan lingkungan
o Manusia
dipengaruhi oleh orang lain dan lingkungan sekitar dan individu juga secara sengaja
mempengaruhi orang lain disekitarnya
o Manusia
menyakiti diri sendiri secara kognitifemosional dan tingkah laku. Individu
sering berpikir yang menyakiti diri sendiri dan orang lain
o Ketika
hal yang tidak menyenangkan terjadi, individu cenderung menciptakan keyakinan
yang irasional tentang kejadian tersebut
o Kejadian
irasional menjadi penyebab gangguan kepribadian individu
o Sebagian
beasr manusia memiliki kecenderungan yang besar untuk membuat dan
mempertahankan gangguan emosionalnya
o Ketika
individu bertingkah laku yang menyakiti diri sendiri
- Proses
Berpikir
Ellis berpendapat
bahwa yang menjadi sumber terjadinya masalah – masalah emosional adalah
evaluative belief yang dikenal dalam istilah Rational-Emotive Behaviot Therapy
(REBT) adalah irrational belief yang dapat dikategorikan menjadi empat yaitu :
o Demands
( tuntutan )
o Awfulising
o Low
frustration tolerance (LFT)
o Global
evaluation of human worth
- Teori ABC
Teori ABC adalah
teori tentang kepribadian individu dari sudut pandang teori Rational-Emotive
Behaviot Therapy (REBT), kemudian ditambahkan D dan E untuk mengakomodsi
perubahan dan hasil yang diinginkan tersebut. Selanjutnya ditambahkan G yang
diletakkan di awal untuk memberikan konteks pada kepribadian individu :
G :
|
(goals) atau tujuan
– tujuan, yaitu tujuan fundamental
|
A :
|
(activating events
in a person’s life) atau kejadian yang mengaktifkan atau mengakibatkan
individu
|
B :
|
(beliefs) atau
keyakinan baik rasional maupun irasional
|
C :
|
(consequences) atau
konsekuensi baik emosional maupun tingkah laku
|
D :
|
(disputing
irrational belief) atau melakukan dispute pikiran irasional
|
E :
|
(effective new
philosophy of life) atau mengembangkan filosofi hidup yang efektif
|
F :
|
(further action/new
feeling) atau aksi yang akan dilakukan lebih lanjut dan perasaan baru yang
dikembangkan
|
Contoh episode
emosional yang cenderung salah menginterpretasikan kejadian dan mengakibatkan
masalah
A1
|
Activating event –
apa yang terjadi
“Saya bertemu teman
dijalan, tetapi ia tidak menyapa saya”
|
A2
|
Inferences about what happene
“Dia mengacuhkan saya, dia membenci saya”
|
B
|
Belief about A
“Saya tidak berharga sebagai teman, maka saya adalah orang yang tidak
berharga”
|
C
|
Reaksi:
Emosi : depresi
Tingkah laku : menghindari orang – orang (Froggatt,2005,p.1)
|
d. Tujuan Konseling
Tujuan utama
konseling dengan teori Rational-Emotive Behvior Therapy (REBT) adalah membantu
individu menyadari bahwa mereka dapat hidup dengan lebih rasional dan lebih
produktif. Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) mengajarkan individu untuk
mengoreksi kesalahan untuk mereduksi emosi yang tidak diharapkan serta mengubah
kebiasaan berpikir dan tingkah laku yang merusak diri.
e. Peran dan Fungsi Konselor
Peran konselor dalam
pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) adalah :
·
Aktif – direktif, yaitu mengambil peran lebih banyak untuk memberikan
penjelasan terutama pada awal konseling
·
Mengkonfrontasi pikiran irasional konseli secara langsung
·
Menggunakan berbagai teknik untuk menstimulus konseli untuk berpikir dan
mendidik kembali diri konseli sendiri
·
Secara terus menerus ‘menyerang” pemikiran irasional konseli
·
Mengajak konseli untuk mengatasi masalahnya dengan kekuatan berpikir bukan
emosi
·
Bersifat didaktif
f. Teknik – Teknik Konseling
Teknik konseling
dengan pendekatan Rational-Emotive Behavior Therapy (REBT) dapat dikategorikan
menjadi tiga kelompok, yaitu :
o Teknik
kognitif
Adalah usaha untuk
mengubah keyakinan irasional konseli melalui philosophical persuation, didactic
presentation, Socratic dialoge, vicarious experiences, dan ekspresi verbal
lainnya.
o Teknik
imageri
Strategi imaginal
disputation melibatkan penggunaan imageri.setelah melakukan dispute secara
verbal, konselor meminta konseli membayangkan dirinya kembali pada situasi yang
menjadi masalah dan melihat apakah emosinya telah berbuat.
o Teknik
Behavioral
Behavioral dispute
atau risk taking, yaitu member kesempatan kepada konseli untuk mengalami kejadian
yang menyebabkannya berpikir irasional dan melawan keyakinan tersebut
No comments